Ahli Bagikan 3 Tips Jalan Kaki untuk Panjang Umur

Warga melintas di Pelican Crossing , Thamrin, Jakarta,Senin (30/7). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merencanakan untuk merobohkan jembatan penyeberangan orang (JPO) di jalan Thamrin. Nantinya, JPO tersebut akan diganti dengan Pelican Crossing karena JPO tersebut dianggap menghalangi pemandangan ke Monumen Selamat Datang dari arah Monas. Penyeberangan pelican (pelican crossing) biasanya ditandai dengan jalur zig-zag serta garis lurus di sisi jalan. Yang pasti, penyeberangan pelican memiliki lampu lalu lintas yang lampu hijaunya baru bisa diaktifkan bila pejalan kaki menekan tombol. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki0

Rutin berjalan kaki memberikan banyak manfaat kesehatan, bahkan dapat memperpanjang harapan hidup. Berbagai penelitian menunjukkan aktivitas fisik sederhana seperti jalan kaki memainkan peran penting dalam menjaga tubuh tetap bugar hingga usia lanjut.

Profesor gerontologi dan biologi sekaligus direktur Longevity Institute di University of Southern California, Dr. Valter Longo, telah meneliti pentingnya aktivitas fisik untuk mencapai usia 100 tahun. Ia membagikan tiga tips jalan kaki yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang umur, seperti dikutip dari Huffington Post:

1. Berjalan cepat selama satu jam setiap hari.
2. Gunakan tangga daripada lift atau eskalator.
3. Jalan kaki ke berbagai tempat di akhir pekan, bahkan ke lokasi yang cukup jauh (hindari area yang tercemar sebisa mungkin).

Laporan dari Duke University juga mendukung kebiasaan menggunakan tangga, karena terbukti dapat meningkatkan kebugaran, memperkuat tulang pada wanita pascamenopause, menurunkan kadar kolesterol, dan menjaga kesehatan sendi. Naik tangga juga praktis karena tidak memerlukan peralatan khusus atau biaya tambahan.

Dr. Longo menambahkan, sebagian besar manfaat olahraga diperoleh dari 2,5 jam aktivitas fisik pertama setiap minggunya, sehingga olahraga tambahan bersifat opsional. Ini diperkuat oleh studi yang menemukan, penuaan biologis justru lebih cepat terjadi pada mereka yang jarang atau bahkan terlalu banyak berolahraga.

Studi itu juga menunjukkan, risiko kematian dapat berkurang hingga 7% di antara orang yang sebelumnya tidak aktif, lalu mulai rutin beraktivitas fisik dengan intensitas sedang.

Slot 1000

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*