Ahli Saraf Finlandia Ungkap Dua Kegiatan yang Bikin Anak Pintar

Sejumlah siswa-siswi mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (3/1/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di seluruh sekolah mulai hari Senin (3/1). Relaksasi kebijakan ini sesuai dengan kondisi PPKM Level 1 yang diterapkan di Jakarta. Kepala bidang kesiswaan SD 01 Muhamad Nasir mengatakan, kebijakan tersebut merefleksikan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang diputuskan pada 21 Desember 2021. SKB dengan Nomor Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 berisi tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Meski dibuka 100 persen, Sekolah mewajibkan semua warga sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Terlebih lagi bagi mereka yang belum divaksinasi. Kebijakan PTM juga disambut baik bagi orang tua murid, Yulia salah satu orang tua murid kelas 2 mengatakan senang setelah dibuat PTM 100%.

Para ahli saraf dari Universitas Eastern Finlandia menemukan pentingnya dua kegiatan yang dapat meningkatkan kepintaran seorang anak.

Temuan ini merupakan hasil riset yang dilakukan selama dua tahun terhadap 504 anak-anak berusia 6 hingga 9 tahun. Hasil dari penelitian ini diterbitkan dalam sebuah studi peer-review.

Dari temuan penelitian itu, terungkap bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu membaca dan aktif dalam tim olahraga mengembangkan keterampilan berpikir yang lebih baik dibandingkan yang hanya fokus pada aktivitas seperti komputer tanpa pengawasan hingga permainan bebas yang tidak terstruktur.

Studi itu juga menemukan bahwa hasil terbaik dalam memperoleh kecerdasan diperoleh anak-anak yang aktif dalam kegiatan olahraga, suka membaca, serta mengonsumsi makanan sehat.

“Peningkatan kualitas pola makan dan peningkatan olahraga serta membaca dikaitkan dengan peningkatan kemampuan kognitif,” tulis para ilmuwan saraf.

Salah satu temuan penting dari penelitian ini adalah bahwa aktivitas fisik terstruktur, seperti olahraga, dapat meningkatkan keterampilan otak anak-anak. Temuan ini didasarkan pada penelitian sebelumnya, yang menunjukkan hubungan jelas antara peningkatan aktivitas fisik dan peningkatan fungsi otak, termasuk memori dan kemampuan belajar.

Menurut National Institutes of Health, anak-anak yang melakukan olahraga seringkali memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dan tingkat kecemasan serta depresi yang lebih rendah dibandingkan teman-temannya. Secara khusus, olahraga beregu mendorong peningkatan kesehatan mental dengan memadukan aktivitas fisik dengan hubungan sosial.

Namun, tidak hanya soal olah raga. Temuan sebuah penelitian di Universitas Cambridge pada awal 2023 juga menemukan bahwa membaca untuk hobi ternyata berhubungan dengan kesehatan mental, kreativitas, dan keterampilan berpikir yang lebih baik pada anak-anak.

Anak-anak yang lebih sering membaca mendapat skor tes kognitif lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang mengganti waktu membaca mereka dengan bermain handphone atau komputer, menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Cincinnati Children’s Hospital.

Selain itu, bermain video game di handphone atau layar komputer juga mereka anggap tak selalu buruk. Video game menawarkan beberapa manfaat bagi perkembangan anak-anak, meningkatkan daya ingat, kesadaran spasial dan – jika dimainkan dalam kelompok – keterampilan sosial, kata American Psychological Association.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*