Bocoran Email Ungkap Sosok Mengerikan Elon Musk Sebenarnya

Elon Musk berbicara dengan Presiden terpilih AS Donald Trump dan para tamu saat menyaksikan peluncuran uji terbang keenam SpaceX Starship, di Brownsville, Texas, AS, 19 November 2024. (Brandon Bell/Pool via REUTERS)

Elon Musk menggugat CEO OpenAI Sam Altman beberapa waktu yang lalu. Selama penyelidikan, email yang dikirim sejak awal berdirinya OpenAI, dibongkar di pengadilan.

Dalam email yang dibongkar terlihat ketegangan mengenai siapa yang akan mengendalikan perusahaan kecerdasan buatan tersebut.

Pada satu email awal yang diajukan sebagai bukti dalam persidangan Musk vs Altman, salah satu pendiri OpenAI, Ilya Sutskever, menyindir Musk karena terlalu egois untuk mengontrol perusahaan.

Ia juga menyatakan pendapatnya tentang bahaya yang dapat ditimbulkan oleh artificial general intelligence (AGI) bagi manusia pada masa mendatang.

“Struktur saat ini memberi Anda jalan tempat Anda berakhir dengan kontrol sepihak atas AGI,” tulis Sutskever kepada Musk pada September 2017, seperti dikutip dari Futurism, Kamis (21/11/2024).

“Anda menyatakan bahwa Anda tidak ingin mengendalikan AGI, tetapi selama negosiasi ini, Anda telah menunjukkan kepada kami bahwa kontrol mutlak sangat penting bagi Anda. Sebagai contoh, Anda mengatakan bahwa Anda perlu menjadi CEO perusahaan baru sehingga semua orang akan tahu bahwa Anda yang memegang kendali,” lanjutnya. “Meskipun Anda juga menyatakan bahwa Anda tidak suka menjadi CEO dan lebih memilih untuk tidak menjadi CEO,” kata dia.

Perlu dicatat bahwa email tersebut dikirim kurang dari enam bulan sebelum Musk mengundurkan diri dari OpenAI karena perbedaan pendapat tentang bagaimana perusahaan menghasilkan uang, yang juga merupakan inti dari gugatan Musk terhadap Altman.

“Kami khawatir bahwa ketika perusahaan membuat kemajuan yang nyata menuju AGI, Anda akan memilih untuk mempertahankan kendali mutlak Anda atas perusahaan meskipun saat ini Anda berniat sebaliknya,” tulis Sutskever..

Seperti yang ditunjukkan oleh email pedas yang dikirimkannya kepada Musk, ia memiliki alasan kuat untuk khawatir.

“Tujuan OpenAI adalah untuk membuat masa depan menjadi baik dan menghindari kediktatoran AGI,” tulisnya.

“Anda khawatir bahwa Demis [Hassabis, pendiri laboratorium DeepMind AI Google] dapat menciptakan kediktatoran AGI. Begitu juga dengan kami. Jadi adalah ide yang buruk untuk membuat struktur di mana Anda bisa menjadi diktator jika Anda memilihnya, terutama mengingat bahwa kita dapat membuat struktur lain yang menghindari kemungkinan ini.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*