Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengizinkan uji diagnostik penyakit cacar monyet alias Mpox milik Abbott Laboratories untuk penggunaan darurat, Kamis (3/10/2024) lalu.
Melansir dari Reuters, WHO mengungkapkan bahwa uji Alinity m MPXV merupakan tes PCR real-time untuk mendeteksi DNA virus Mpox dari usapan lesi kulit manusia. Menurut WHO, alat tes ini dirancang untuk digunakan oleh petugas laboratorium klinis terlatih.
WHO mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengevaluasi tiga uji diagnostik Mpox baru untuk penggunaan darurat. Selain itu, WHO juga berdiskusi dengan produsen lain untuk memperluas ketersediaan alat diagnostik Mpox.
“Uji diagnostik mpox pertama yang tercantum dalam prosedur Daftar Penggunaan Darurat (EUL) ini merupakan tonggak penting dalam memperluas ketersediaan pengujian di negara-negara yang terkena dampak,” kata Asisten Direktur Jenderal Akses terhadap Obat dan Produk Kesehatan WHO, Dr. Yukiko Nakatani, dikutip Jumat (4/10/2024).
Sebagai informasi, prosedur EUL adalah penilaian berbasis risiko terhadap vaksin, tes, dan perawatan yang tidak berlisensi untuk mempercepat ketersediaannya selama keadaan darurat kesehatan masyarakat.
Pada Agustus lalu, WHO meminta para produsen untuk menyerahkan produk mereka guna tinjauan darurat dan telah berdiskusi tentang perlunya diagnostik yang efektif, khususnya pada kelompok berpenghasilan rendah.
Sebelumnya, WHO menetapkan Mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global untuk kedua kalinya dalam dua tahun pada Agustus, menyusul merebaknya infeksi virus di Republik Demokratik Kongo yang telah menyebar ke Burundi, Uganda, dan Rwanda.
Varian Mpox Clade I merupakan varian yang menjadi sorotan karena telah berkembang menjadi endemi di beberapa bagian Afrika Barat dan Tengah, serta lebih mudah menular. Secara spesifik, Clade IB menjadi varian yang memicu kekhawatiran global.
Selain Republik Demokratik Kongo dan negara-negara tetangganya, Swedia, Thailand, dan India juga telah mengonfirmasi kasus virus jenis Clade IB.