Penambangan Tanpa Izin (PETI) masih menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh pelaku di industri pertambangan di tanah air. Praktik penambangan ilegal ini tentunya merugikan negara dan merusak lingkungan.
Meski terus diberantas, para pelaku praktik penambangan terus muncul bak jamur di musim hujan. Pemerintah bukan hanya tinggal diam melihat fenomena PETI. Kementerian ESDM menegaskan bahwa pihaknya sedang membahas pembentukan direktorat jenderal untuk fokus pada ranah penindakan hukum kegiatan PETI, Ilegal Drilling, dan lainnya.
Namun, pemberantasan praktik PETI bukan langkah yang mudah. Pasalnya tidak jarang praktik ini berlangsung selama bertahun-tahun. Tak hanya itu, banyak pelaku PETI berasal dari warga sekitar lokasi IUPK berada, sehingga pemberantasan PETI rawan akan terjadinya konflik horizontal di kalangan masyarakat.
Padahal, industri pertambangan sarat akan aturan dan mewajibkan kepatuhan dari para pelakunya. Dunia kini mensyaratkan mineral dan batu bara harus berasal dari perusahaan atau pelaku industri yang menerapkan praktik keberlanjutan.
Untuk membahas upaya pemberantasan PETI dan dampak yang ditimbulkannya, CNBC Indonesia kembali menggelar Coffee Morning dengan tajuk “Berantas PETI Untuk Pertambangan Batu Bara Berkelanjutan”. Dikemas dengan santai pada waktu sarapan, Coffee Morning CNBC Indonesia diselenggarakan pada Rabu, 20 November 2024, di PARLE, Senayan Park.
Acara ini akan menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Direktur Teknik dan Lingkungan Dirjen Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Hendra Gunawan, Ketua Hub Media PERHAPI Handi Andrian dan Direktur Penegakan Hukum Pidana LHK Yazid Nurhuda.
Kemudian turut hadir Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (APBI) Rizal Kasli, Ketua Komisi XII Edy Soeparno, perwakilan Bareskrim atau Kadivhumas POLRI, dan perwakilan Direktorat Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pantau terus cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV untuk update informasi seputar ekonomi dan bisnis.