PT TASPEN (Persero) tunjukan komitmennya dalam mendorong pengembangan UMKM lewat partisipasi aktif di program “Rumah BUMN”.
Seperti diketahui, Rumah BUMN menjadi platform kolaborasi bagi BUMN, UMKM, instansi pemerintah, perusahaan start-up, dan komunitas untuk mengembangkan ekosistem digital.
Fasilitas Co-Working Space di Rumah BUMN mendukung inkubasi bisnis, sementara basecamp millennials menjadi pusat kegiatan untuk mendukung generasi Milenial dalam pengembangan bisnis dan pelaksanaan program Milenial BUMN.
Sebagai bentuk dukungan nyata, TASPEN turut berpartisipasi dalam bazar UMKM “Karya Nyata Festival Vol.5” di Bangka Belitung. Bazar ini dihadiri 81 UMKM lokal dari Rumah BUMN dan 20 perusahaan BUMN dengan total transaksi mencapai lebih dari Rp 400 juta dan dihadiri lebih dari 11.800 pengunjung.
Corporate Secretary TASPEN Pudiastuti Citra Adi mengatakan, UMKM adalah salah satu tonggak ekonomi di Indonesia. Untuk itu, melalui Rumah BUMN, TASPEN turut berkontribusi meningkatkan daya saing UMKM agar dapat bersaing di pasar nasional dan internasional.
“Selain itu, pengembangan UMKM diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru sehingga masyarakat dapat lebih sejahtera. TASPEN meyakini, hanya dengan sinergi bersama semua pihak, ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM dapat terbentuk,” kata dia dikutip dari keterangan tertulis, Senin (12/8/2024).
Program Rumah BUMN
Sejak 2017, sebanyak 245 Rumah BUMN berdiri dan tersebar di Indonesia, antara lain di Bangka Belitung, Yogyakarta, Balikpapan, Sumatera Barat, Aceh, dan Jakarta. Untuk Bangka Belitung, terdapat lima Rumah BUMN yang berlokasi di Sungailiat, Koba, Toboali, Pangkalpinang, dan Belitung.
Sebanyak 2.991 UMKM terdaftar di Rumah BUMN Bangka Belitung dengan 829 UMKM beralih ke Go-Online dan Go-Digital, yaitu penjualan melalui e-commerce dan memanfaatkan fasilitas jual beli pada media sosial.
“Program Rumah BUMN sejalan dengan komitmen Menteri BUMN Erick Thohir dalam usaha pengembangan UMKM untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu kuncinya adalah dengan kurasi produk. Dengan begitu, UMKM dapat bersaing di skala nasional bahkan internasional,” pungkas Pudiastuti.