Timnas U-19 Indonesia berhasil mengamankan lolos ke Piala Dunia U-19 2024. Beberapa waktu lalu, Timnas U-19 Indonesia telah menyelesaikan tiga laga Grup A Piala AFF U-19. Menghadapi Timor Leste di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Skuad Garuda menang telak 6-2. Ketiga faktor itulah yang membuat tim besutan Indra Sjafri bisa meraih hasil sempurna di babak penyisihan grup. Tiga kemenangan di grup ini mengantarkan Garuda Nusantara lolos ke babak semifinal.
Meski meraih kemenangan besar di laga melawan Timor Leste, ada beberapa hikmah yang harus dipetik oleh Garuda Nusantara dan harus disikapi. Apakah mereka? Pelajari lebih lanjut di bawah.
Kurangi Aksi Individualistis
Satu hal yang menonjol dari timnas U-19 Indonesia, khususnya para striker, adalah terlalu bernafsu mencetak gol.
Saat menguasai bola di dekat kotak penalti lawan, sebagian besar penyerang Indonesia berusaha mencetak gol atau buru-buru melakukan tembakan yang akhirnya tidak membuahkan gol. Alhasil, dalam 21 babak, timnas U-19 Indonesia hanya diberikan enam gol. Jika tidak egois, besar kemungkinan tim Garuda akan menjuarai turnamen ini dengan skor lebih besar.
Benahi Pengambilan Keputusan
Tak hanya lini serang, lini pertahanan Timnas U-19 Indonesia juga bertugas di indoor. Itulah pengambilan keputusan di kotak terlarang. Dalam dua pertandingan pertama, anggota U-19 Indonesia berhasil di belakang Nirbool. Namun di bulan ketiga ini, orang tersebut memberikan gol Indonesia adalah dua kali.
Gol pertama Timor Leste tercipta akibat pelanggaran ceroboh Alexandro Kamuru di area terlarang.
Sedangkan gol kedua terjadi karena kurangnya koordinasi antara ketiga pemain Indonesia yang berusaha menghalangi pergerakan Alexandro Bakhito untuk menembak dan mencetak gol. Keputusan seperti itu masih perlu diperbaiki karena lawan di babak semifinal akan sangat berbahaya dan bisa mencetak gol dari kesalahan kecil yang dilakukan pemain Indonesia.
Matangkan Umpan Silang
Hal ketiga yang perlu diperbaiki oleh Indra Sjafri dari Timnas U-19 Indonesia adalah pemain sayap dan pelari perlu meningkatkan umpan silangnya.
Pada laga kali ini, Timnas U-19 Indonesia memainkan Jens Raven sebagai ujung tombak. Dengan tubuh yang hebat dan insting mencetak gol, Raven di game ini menunjukkan bahwa jika menerima umpan silang yang tepat, ia bisa mengenai tulang musuh.
Oleh karena itu, jika bagian ini diangkat, Timnas U-19 Indonesia punya modal baru untuk melaju ke babak semifinal.
Fisik Drop di Paruh Babak Kedua
Bagian keempat Indra Sjafri harus mengatasi permasalahan fisik para pemainnya.
Tim U-19 Indonesia tampil bagus di babak pertama. Pada 15 menit pertama babak kedua, penampilan Kafiatur Rizky dkk juga tampil impresif.
Namun mulai menit ke-70, performa tim Garuda langsung turun drastis. Para pemain terlihat kelelahan dan hal ini akan diselesaikan oleh Indra Sjafri karena di babak terakhir tingkat kesulitannya semakin meningkat dan pemenang pertandingan biasanya ditentukan di menit-menit terakhir pertandingan.
Ujian Sebenarnya Dimulai
Faktor terakhir yang perlu disiapkan oleh Indra Sjafri agar Timnas Indonesia U-19 adalah masalah mental.
Timnas Indonesia U-19 dipastikan akan mendapatkan lawan yang berat di semifinal. Kemungkinan lawan tim Garuda adalah Timnas U-19 Malaysia atau Timnas U-19 Thailand.
Kedua tim ini menduduki peringkat lebih tinggi dibandingkan tiga lawan timnas U-19 Indonesia di level liga. Malaysia, khususnya, akan menjadi lawan yang tangguh karena mereka sedang on fire selama ini.
Oleh karena itu, tingkat kesulitan pertandingan semifinal akan meningkat secara signifikan, sehingga mentalitas yang kuat sangat diperlukan untuk menghadapi lawan yang kuat.