Siap-Siap RI Punya Rencana Listrik Baru Bulan Depan!

Petugas PLN melakukan inspeksi peralatan di GITET 500 Kv Gardu Induk Gandul, Depok, Jawa Barat, Jumat (27/12/2024). (CNBC Indonesia/Muhamad Sabki)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pemerintah dalam waktu dekat ini akan menerbitkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang akan berlaku pada 2025-2034 mendatang.

Bahlil mengatakan, pemerintah berencana untuk menambah kapasitas listrik nasional hingga 70-an Giga Watt (GW) yang mana sebanyak 60%-nya akan berasal dari sumber Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Pengesahannya (RUPTL 2025-2034) akan saya lakukan bulan-bulan ini,” jawab Bahlil saat ditanya kapan RUPTL terbaru tersebut akan diterbitkan, ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Bahlil sempat mengungkapkan, apabila mengacu pada draft RUPTL ini, kebutuhan investasi untuk mendanai proyek EBT ditaksir Rp 1.100 triliun. Dengan rincian, investasi interkoneksi jaringan listrik sebesar Rp 400 triliun dan pembangkit sekitar Rp 600-700 triliun.

“Kalau untuk jaringannya sendiri, itu butuh kurang lebih sekitar Rp 400 triliun lebih ya. Kalau untuk power plant-nya, itu sekitar Rp 600-700 triliun,” ujar Bahlil ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Rabu (15/1/2025).

Bahlil menilai, untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8% di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, maka dibutuhkan peningkatan kapasitas pembangkit listrik yang cukup besar.

“Jadi, ada target maksimal, ada target menengah, ada target paling rendah. Artinya pengadaan power plant itu tergantung dari kebutuhan dan pertumbuhan ekonomi. Jadi kita sesuaikan, dan kita sudah menyiapkan sampai dengan target 8%,” ujarnya.

Di sisi lain, Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani pada Selasa (14/1/2025) mengadakan rapat koordinasi tingkat menteri berkenaan dengan RUPTL terbaru 2025-2034. Kelak, dalam RUPTL itu, kapasitas listrik nasional bertambah sebesar 71 GW.

Sri Mulyani mengatakan, RUPTL ini merupakan perencanaan strategis untuk memastikan ketersediaan tenaga listrik agar dapat mendukung kebutuhan listrik nasional. Dalam RUPTL dibahas berbagai aspek seperti skema pemenuhan listrik, peningkatan kualitas, keandalan pasokan, serta pengembangan energi terbarukan.

“Berdasarkan RUPTL terbaru, pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas tenaga listrik sebesar 71 GW dengan 70% nya berupa Energi Baru Terbarukan (renewable energy),” ungkap Sri Mulyani dalam akun resmi Instagramnya @smindrawati, Rabu (15/1/2025).

Adapun energi terbarukan yang dimaksud Sri Mulyani di antaranya adalah tenaga surya, tenaga air, angin hingga panas bumi.

Sri Mulyani menambahkan, pengembangan energi terbarukan merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah untuk memastikan transisi energi yang lebih ramah lingkungan.

“Energi terbarukan memiliki karakteristik yang unik karena seringkali sumber energinya berada cukup jauh dari demand center seperti kawasan industri atau kota besar. Sehingga, bagaimana mentransmisikan energi listrik hijau ini juga membutuhkan perencanaan yang sangat matang,” tegas Sri Mulyani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*