Hujan deras yang memicu banjir dan tanah longsor di semenanjung Jepang yang baru pulih dari gempa bumi tahun ini, kini menewaskan sedikitnya enam orang. Hal ini dilaporkan media lokal dari pembaruan, Senin (23/9/2024).
“Satu orang tewas dan lima orang ‘dalam kondisi henti jantung-pernapasan’,” kata pemadam kebakaran ke AFP, merujuk istilah yang digunakan di Jepang sebelum kematian dikonfirmasi resmi oleh dokter.
Pemerintah daerah di Ishikawa di pantai Laut Jepang juga mengatakan dua orang hilang. Sementara status delapan orang tidak diketahui.
Perlu diketahui, hujan deras mengguyur Ishikawa sejak Sabtu. Curah hujan lebih dari 540 milimeter (21 inci) tercatat di kota Wajima selama 72 jam.
Banjir menggenangi perumahan darurat yang dibangun bagi mereka yang kehilangan rumah akibat gempa Tahun Baru, yang menewaskan sedikitnya 374 orang. Pada hari Senin, total 4.000 rumah tangga juga kehilangan aliran listrik setelah hujan, menurut Perusahaan Listrik Hokuriku, dengan lebih dari 100 wilayah di wilayah tersebut terisolasi di jalan-jalan tertutup akibat tanah longsor.
“Hanya dalam waktu sekitar 30 menit, air menyembur ke jalan dan dengan cepat naik hingga setengah tinggi mobil saya,” kata warga Wajima berusia 54 tahun, Akemi Yamashita.
“Saya berbicara dengan warga Wajima lainnya kemarin, dan mereka berkata, ‘sangat menyedihkan tinggal di kota ini’. Saya menangis ketika mendengarnya,” katanya, menggambarkan gempa bumi dan banjir itu seperti “sesuatu dari film”.
Personel militer dikirim ke wilayah Ishikawa untuk bergabung dengan petugas penyelamat selama akhir pekan. Puluhan ribu penduduk didesak untuk mengungsi.
Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia meningkatkan risiko yang ditimbulkan oleh hujan lebat. Pasalnya atmosfer yang lebih hangat menahan lebih banyak air.